Sabtu, 14 Juli 2012


Pemkab Labuhanbatu Salurkan Bantuan Korban Putting Beliung

penampungan yang di sediakan PMI.  (foto : Zainul Arifin/WANTARA)

WANTARA, Rantauprapat
Pascabencana angin puting beliung, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Labuhanbatu, menyalurkan dana batuan untuk para korban musibah. Bupati Labuhanbatu, dr Tigor Panusunan Siregar Sp.PD, langsung turun ke lokasi bencana, yakni di Desa Firdaus, Kecamatan (Kec) Bilah Hulu, dan Perisai, Kec. Rantau Selatan, pada  Senin (25/6) lalu.
Bantuan yang disampaikan sesuai variasi kerusakan dibagi tiga katagori; rusak berat, rusak sedang, dan rusak ringan. Selain itu, juga diberikan bantuan beras sebanyak 1,5 ton untuk warga Firdaus, yang pascabencana terpaksa tinggal di pengungsian yang didirikan PMI (Palang Merah Indonesia) Cabang  Labuhanbatu.
 Tigor menyampaikan turut prihatin dan berharap bantuan yang diberikan dapat digunakan seperlunya. “Pemerintah wajib memberikan bantuan bagi korban bencana. Jangan dipandang nilainya. Kiranya bantuan itu dapat meringankan beban yang sedang saudara hadapi," ujarnya kepada warga.
Korban terdiri dari 26 kepala keluarga, beberapa rumah rusak berat dan tidak dapat dihuni, karena rata dengan tanah. Mereka   terpaksa harus menginap di penampungan. Bupati juga memberikan bantuan yang dipasok PMI Cabang Labuhanbatu, berupa sabun mandi seperangkat, selimut, juga penyediaan air bersih.
Usai menyalurkan dana bantuan, Bupati Labuhanbatu, Tigor Panusunan Siregar, yang didampinggi beberapa Kepala Dinas, langsung bergerak menuju lokasi  yang tertimpa bencana di daerah Perisai, Kecamatan Rantau Selatan. Dalam musibah itu, ratusan rumah warga mengalami rusak berat.  Bantuan ini yang disampaikan katanya menjadi tanggung jawab pemerintah dan  akan salurkan pihak kecamatan.
Keluhan Penerangan
Beberapa kepala keluarga membutuhkan aliran listrik. Warga berharap pihak PT. PLN segera menyalurkan listrik. Di lokasi, hingga memasuki hari ke dua pascabencana angin puting beliung, listik belum tersambung secara merata.
Warga menuding PLN cabang Rantauprapat berlaku tidak adil. Hal itu dibuktika adanya rumah warga di sekitar lokasi bencana listrik telah menyala. Tapi pada sisi lain ditemukan banyak rumah warga listrik tidak tersambung. "Kami  korban musibah, PLN jangan pilih kasih. Tetangga sudah nyala  listriknya. Petugas PT. PLN sewaktu ditanya menjawab  harus pakai biaya sendiri untuk menyambung kembali,"keluh seorang warga kepada WANTARA di sela-sela kunjungan Bupati, pada  Senin (25/6) lalu.
Terkait kasus ini, Afridawati, Pimpinan PLN Rayon Rantauprapat, kepada WANTARA melalui telepon gengamnya mengatakan, “bagi warga yang rumahnya sudah siap dihuni dan dapat dialiri arus, segera menghubungi kantor PLN cabang. Petugas akan segera ke lokasi menyambung. Diharapkan agar warga segera memberitahukannya,” tutur wanita yang banyak masyarakat menilainya ramah dalam melayani persoalan kelistrikan. (GZL)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar