Pemkab Labuhanbatu Salurkan
Bantuan Korban Putting Beliung
penampungan yang di sediakan PMI.
(foto : Zainul Arifin/WANTARA)
WANTARA,
Rantauprapat
Pascabencana angin puting beliung,
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Labuhanbatu, menyalurkan dana batuan untuk para
korban musibah. Bupati Labuhanbatu, dr Tigor Panusunan Siregar Sp.PD, langsung
turun ke lokasi bencana, yakni di Desa Firdaus, Kecamatan (Kec) Bilah Hulu, dan
Perisai, Kec. Rantau Selatan, pada Senin
(25/6) lalu.
Bantuan yang disampaikan sesuai variasi
kerusakan dibagi tiga katagori; rusak berat, rusak sedang, dan rusak ringan. Selain
itu, juga diberikan bantuan beras sebanyak 1,5 ton untuk warga Firdaus, yang
pascabencana terpaksa tinggal di pengungsian yang didirikan PMI (Palang Merah
Indonesia) Cabang Labuhanbatu.
Tigor menyampaikan turut prihatin dan berharap
bantuan yang diberikan dapat digunakan seperlunya. “Pemerintah wajib memberikan
bantuan bagi korban bencana. Jangan dipandang nilainya. Kiranya bantuan itu
dapat meringankan beban yang sedang saudara hadapi," ujarnya kepada warga.
Korban terdiri dari 26 kepala keluarga,
beberapa rumah rusak berat dan tidak dapat dihuni, karena rata dengan tanah.
Mereka terpaksa harus menginap di penampungan. Bupati juga memberikan
bantuan yang dipasok PMI Cabang Labuhanbatu, berupa sabun mandi seperangkat,
selimut, juga penyediaan air bersih.
Usai menyalurkan dana bantuan, Bupati
Labuhanbatu, Tigor Panusunan Siregar, yang didampinggi beberapa Kepala Dinas,
langsung bergerak menuju lokasi yang tertimpa bencana di daerah Perisai,
Kecamatan Rantau Selatan. Dalam musibah itu, ratusan rumah warga mengalami
rusak berat. Bantuan ini yang
disampaikan katanya menjadi tanggung jawab pemerintah dan akan salurkan pihak kecamatan.
Keluhan Penerangan
Beberapa kepala keluarga membutuhkan aliran
listrik. Warga berharap pihak PT. PLN segera menyalurkan listrik. Di lokasi, hingga
memasuki hari ke dua pascabencana angin puting beliung, listik belum tersambung
secara merata.
Warga menuding PLN cabang Rantauprapat
berlaku tidak adil. Hal itu dibuktika adanya rumah warga di sekitar lokasi
bencana listrik telah menyala. Tapi pada sisi lain ditemukan banyak rumah warga
listrik tidak tersambung. "Kami
korban musibah, PLN jangan pilih kasih. Tetangga sudah nyala listriknya. Petugas PT. PLN sewaktu ditanya menjawab harus pakai biaya sendiri untuk menyambung
kembali,"keluh seorang warga kepada WANTARA di sela-sela kunjungan Bupati,
pada Senin (25/6) lalu.
Terkait kasus ini, Afridawati, Pimpinan PLN
Rayon Rantauprapat, kepada WANTARA melalui telepon gengamnya mengatakan, “bagi
warga yang rumahnya sudah siap dihuni dan dapat dialiri arus, segera
menghubungi kantor PLN cabang. Petugas akan segera ke lokasi menyambung. Diharapkan
agar warga segera memberitahukannya,” tutur wanita yang banyak masyarakat
menilainya ramah dalam melayani persoalan kelistrikan. (GZL)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar