Kasuistik

Bandar Togel Eko Ditangkap Polres Subang

WANTARA, Subang

            Polres Subang dan Polda Jabar, baru lalu, berhasil menangkap Bandar judi toto gelap (togel) Eko dari daerah Pemanukan. Bandar yang santer disebut beromset miliar rupiah itu santer dikenal memiliki anak buah, penulis dan pengepul, serta koordinator berjumlah ratusan orang.

            Sejumlah warga yang meminta dirinya tidak dikorankan, mengharap penyidik Kepolisian yang menangani perkaranya benar menempatkan pasal sangkaan sesuai dengan statusnya sebagai Bandar judi togel di Kabupaten Subang. Hal itu dikatakan guna menciptakan efek jera.

             Sementara informasi yang didapat WANTARA   (28/5) lalu, dari Kasat Reskrim Polres Subang, AKP Darmono SIP, menye­butkan, pada Rabu 29 Februari 2012 lalu, di Desa Sukareja RT. 09/03 Kecamatan Sukasari,  telah ditangkap pelaku 303 sebanyak 4 orang, dan  Jum’at (2/3-2012)  dari Gang Panglejar II RT. 33/08 Kelurahan Karanganyar, Kab. Subang,   menangkap ARM, serta dari Kampung Wanareja RT. 03/06 Kelurahan Wanareja, berhasil menangkap berinisial RHMT dan kasusnya akan dilimpahkan ke Kejaksaan.

Modus operandi Bandar disebutkan, memberi iming-iming hadiah besar kepada pembeli jika berhasil menebak nomor yang ditentukan Bandar dengan kalkulasi; beli Rp. 1.000 bayar Rp. 65.000. Tebak 3 angka menda­pat Rp.400 ribu,   dan 4 an­gka, hadiah Rp. 2,5 juta. Hadiah diba­yar bos besar Eko melalui birinisial SPY warga Pamanukan, yang kini santer disebut status dalam pencarian pihak kepolisian terkait kasus togel.

Lebih jauh sumber menyatakan, SPY menyetor seluruh hasil dagangan kupon togel kepada Eko. Diperkirakan sedikitnya dalam 5 hari Eko mendapat setoran dari SPY Rp.525 juta. Merek togel Eko, Shanghai Kobra. 

Menanggapi tertangkapnya Bandar togel Eko, Ketua Umum LSM GERAK (Gerakan Rakyat Anti Korupsi) Novel Manurung, di Jakarta, kepada WANTARA, Rabu (20/6) mengatakan, pihak Kepolisian dan Kejaksaan diharapkan profesionalismenya dalam menangani kasus ini. Mengingat Eko adalah merupakan Bandar judi di Subang. Untuk itu, supaya benar-benar menempatkan pasal terhadap Eko sesuai dengan statusnya sebagai Bandar. (Octa)