Judi Togel Di Pamanukan Kian Marak Meresahkan
WANTARA, Subang
Hasil invetigasi di lapangan di Kabupaten (Kab) Subang, makin marak judi togel (toto gelap). Warga tiap hari tak luput membahas judi ini. Bukti
aktivitas melanggar hukum itu kian meresahkan. Kini ramai warga memikirkan dan membahas nomor yang bakal dipasang hingga tersita waktu bekerja.
Penyakit masyarakat itu muncul
faktor besarnya harapan bakal mendapatkan
uang jumlah besar yang dijanjikan
pihak Bandar bagi masyarakat yang membeli (memasang) togel. Uang belanja
kebutuhan sehari pun kemudian digunakan untuk membeli togel.
Sumber wartawan WANTARA di Subang, menuturkan, di Kab. Subang, kini marak permainan judi togel, hingga ke Pamanukan. “Tiap hari warga Subang, bicara soal (bahas) togel. Kini tiada hari tanpa membahas nomor yang bakal dipasang,” unkapnya.
Ditambahkannya, Sugeng (41), hingga menjual cicin istrinya untuk memasang
togel. Hal itu berawal dari mimpinya seekor ular cobra masuk ke rumahnya. Atas dasar itu,
lalu Sugeng memasang (membeli) togel dengan nomor ; 1732, 732, 32, 23 kali 10. Dan
colok MC angka 1-7 dan 3-2 kali Rp.50 ribu. Semuanya seharga Rp.140.000.
(rincian : 2x Rp.50.000 tambah Rp.40 ribu).
Penuturan Sugeng, analisa nomor itu
(1732) berasal dari nomor rumahnya 17 dan ular disebut angka 32 dikombinasikan
menjadi 1732.
Sugeng pun kemudian berharap atas pembelian itu
bakal mendapat hadiah berlipat ganda. Dia membayangkan mimpinya tersebut bakal
membawa berkat uang puluhan juta. Sugeng dalam sepekan itu (Minggu, Senin, Rabu, Kamis,
Sabtu) membeli togel dengan jumlah dan nomor yang sama. Jika ditotal sebesar
Rp.700 ribu (5 hari X Rp.140 ribu). Tapi pihak Bandar tak mengeluarkan nomor
seperti mimpi Sugeng dalam sepekan itu.
Sugeng akhirnya kian penasaran dan
dalam benaknya suatu saat kelak pasti mimpinya itu mengandung makna mendapatkan
uang berlipat ganda melalui nomor rumahnya (17) dan Ular (32). Sugeng tetap
membeli togel menggunakan uang dari hasil penjualan cicin istrinya seberat 5
gram.
Namun apa daya, hingga uang
penjualan cicin istrinya ludes, nomor itu tak kunjung ke luar. Karena ulahnya itu, anak dan istri Sugeng menanggung derita. Istri Sugeng
berinisial Ati (39) kepada WANTARA berharap pihak kepolisian menindak para
Bandar togel di daerahnya. “Kami
mohon polisi
memberantas para pedagang togel itu. Jangan sampai ada lagi masyarakat
mengalami nasib serupa denganku,” pintanya.
Menanggapi kasus ini, Sekjen LSM GERAK
(Gerakan Rakyat Anti Korupsi) John WS, ketika dimintakan komentarnya melalui telepin genggamnya di
Jakarta,
mengatakan, prihatin atas maraknya judi togel di Subang, yang sudah merambah kepada
masyarakat kalangan bawah. Polisi
katanya berkewajiban menindak. “ Bila Kepolisian di Subang tidak segera
melakukan tindakan, supaya masyarakat meminta DPRD membentuk Pansus untuk
mempertanyakan motif apa di balik hal tersebut,” tegasnya. (Octa)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar