Minggu, 10 Juni 2012

Daerah


PERINGATI HARKITNAS BUPATI KARAWANG SERAHKAN KADEUDEH BAGI PENSIUNAN PNS DAN ATLIT TINJU BERPRESTASI


WANTARA,  Karawang
Dipadukan dengan kegiatan upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional Ke-104 dan Hari Ulang Tahun KODAM III/ Siliwangi ke-66 Tingkat Kabupaten (Kab) Karawang Tahun 2012, Bupati Karawang, H. Ade Swara menyerahkan uang kadeudeuh bagi sejumlah Purna Bhakti PNS serta para atlit tinju berprestasi. Penyerahan secara simbolis dilakukan oleh Bupati Ade Swara usai acara yang berlangsung di Lapang Karang Pawitan, Karawang, Senin (21/5).
Sebanyak 93 orang Purna Bhakti PNS yang mendapatkan uang kadeudeuh dari Bupati Ade Swara yang disalurkan melalui Sekretariat KORPRI Kab. Karawang tersebut. Masing-masing purna bhakti PNS tersebut akan mendapatkan kadeudeuh sebanyak Rp. 10 juta, yang diharapkan dapat membantu mereka untuk tetap berusaha dan berkarya usai pensiun sebagai PNS.
 Sedangkan kadeudeuh lainnya diserahkan bagi Kontingen Tinju Kab. Karawang yang berhasil meraih posisi juara umum kedua pada Kejuaraan Tinju Pangdam III/Siliwangi beberapa waktu lalu.
Bupati Ade Swara dalam sambutannya mengatakan, kadeudeuh tersebut merupakan salah satu bentuk perhatian dan penghargaan tersendiri dari pemerintah daerah bagi para purna bhakti PNS, setelah sekian lamanya  dengan penuh ketulusan, kesungguhan dan tanggungjawab telah melaksanakan amanah sebagai abdi negara dan abdi masyarakat. “Yang pada saat ini telah tiba saatnya bagi mereka untuk undur diri guna memasuki masa pensiun serta memberikan estafet pengabdian pada generasi berikutnya,” ujarnya.
Kaitan dengan Peringatan Harkitnas, Bupati Ade Swara menilai bahwa saat ini banyak peristiwa baik dalam skala nasional maupun kedaerahan yang sama sekali bertolak belakang dengan nilai-nilai dan makna peringatan Harkitnas.
Berbagai kerusuhan bernuansa  SARA, vandalisme, anarkisme bahkan terorisme, mewarnai perjalanan kehidupan berbangsa dan bernegara dan tidak jarang hal ini mengatasnamakan demokrasi dan hak azasi manusia. “Makna reformasi yang berlandaskan moralitas dan kebangsaan yang digerakan mahasiswa, bergeser menjadi pertarungan kekuasaan dan kepentingan kelompok,” tuturnya.
Lebih lanjut Bupati mengatakan, bukan saja semangat dan makna kebangkitan nasional yang pupus, tetapi juga kita telah menabur pertarungan untuk saling merusak dan menciderai, baik dalam pengertian fisik maupun non fisik dengan mengatasnamakan demokrasi, dan reformasi, sehingga tidak terhitung kerugian harta, benda, bahkan nyawa sebagai akibatnya. Sebaliknya, gerakan kebangsaan yang pernah memberikan bukti nilai-nilai kemanusiaan makin tersingkirkan.
Oleh karena itu, lanjut Bupati, sejalan dengan tema peringatan Harkitnas ini, yaitu, “Dengan Semangat Kebangkitan Nasional, Kita Tingkatkan Kesadaran Berbangsa dan Bernegara yang Berkarakter, Damai dan Berdaya Saing Menuju Masyarakat Sejahtera,” maka kita semua hendaknya menyadari dan menumbuhkan kembali pemahaman terhadap makna hari kebangkitan nasional untuk menciptakan perdamaian, meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan, menjauhkan perselisihan, dan memantapkan bangsa kita sebagai bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat adil dan makmur.
“Sekaligus berupaya mewujudkan berbagai tuntutan masyarakat yang senantiasa menghendaki perbaikan pada berbagai aspek kehidupan, baik ideologi, politik, ekonomi, sosial-budaya dan pertahanan keamanan, maupun aspek keberlangsungan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, didasari dengan jiwa serta semangat persatuan dan kesatuan sebagai kekuatan moral dalam mewujudkan harapan masyarakat serta cita-cita bangsa,” tambahnya.
Bupati juga berharap tema Harkitnas kali ini dapat dimaknai sebagai media untuk membangun kesadaran kolektif  guna lebih meningkatkan etos kerja, disiplin,  kapasitas moral dan intelektual aparatur pemerintah daerah dalam memberikan pelayanan publik sebagai gambaran nyata kinerja pemerintah daerah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Selain itu, saati ini Pemerintah di daerah juga dituntut untuk lebih meningkatkan kualitas pelayanan publik yang didukung dengan struktur birokrasi yang tidak terlalu hierarkis, mekanisme dan prosedur pelayanan yang transfaran, kesiapan sumber daya aparaturnya, mengubah mindset para birokrat, kapasitas dan kompetensi pengelola pemerintahan.
“Hal ini agar dapat lebih mempercepat proses transformasi pemerintah daerah menjadi pemerintahan yang amanah sebagaimana yang telah dituangkan dalam misi keempat pembangunan Kabupaten Karawang yakni meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan,” tambahnya. (Murdilis B)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar