Peringatan
Harkitnas di Karawang
Bupati Serahkan Kadeuhdeuh Pensiunan PNS Dan Atlit Berprestasi
Wantara, Karawang
Dipadukan dengan kegiatan upacara peringatan Hari
Kebangkitan Nasional (Harkitnas) Ke-104 dan Hari Ulang Tahun KODAM III/ Siliwangi
ke-66 Tingkat Kabupaten Karawang Tahun 2012, Bupati Karawang, H. Ade Swara
menyerahkan uang kadeudeuh kepada sejumlah Purna Bhakti PNS serta para atlit
tinju berprestasi. Penyerahan secara simbolis dilakukan Bupati Ade Swara usai
acara yang berlangsung di Lapang Karang Pawitan, Karawang, Senin (21/5).
Sebanyak 93 orang Purna Bhakti PNS yang mendapatkan uang
kadeudeuh dari Bupati Ade Swara yang disalurkan melalui Sekretariat KORPRI Kab.
Karawang. Masing-masing puna bhakti PNS tersebut akan mendapatkan kadeudeuh
sebanyak Rp. 10 juta, yang diharapkan dapat membantu mereka untuk tetap
berusaha dan berkarya usai pensiun sebagai PNS. Sedangkan kadeudeuh lainnya
diserahkan bagi Kontingen Tinju Kab. Karawang, yang berhasil meraih posisi
juara umum ke dua pada Kejuaraan Tinju Pangdam III/Siliwangi beberapa waktu
lalu.
Bupati Ade Swara dalam sambutannya mengatakan, kadeudeuh
tersebut merupakan salah satu bentuk perhatian dan penghargaan tersendiri dari
pemerintah daerah bagi para purna bhakti PNS, setelah sekian lamanya dengan penuh ketulusan, kesungguhan
dan tanggung jawab telah melaksanakan amanah sebagai abdi negara dan abdi
masyarakat. “Yang pada saat ini telah tiba saatnya bagi mereka untuk undur diri
guna memasuki masa pensiun serta memberikan estafet pengabdian pada generasi
berikutnya,” ujarnya.
Kaitan dengan peringatan Harkitnas, Bupati Ade Swara
menilai bahwa saat ini banyak peristiwa baik dalam skala nasional maupun
kedaerahan yang sama sekali bertolak belakang dengan nilai-nilai dan makna
peringatan Harkitnas. Berbagai kerusuhan bernuansa SARA, vandalisme, anarkisme bahkan terorisme, mewarnai
perjalanan kehidupan berbangsa dan bernegara dan tidak jarang hal ini
mengatasnamakan demokrasi dan hak
azasi manusia. “Makna reformasi
yang berlandaskan moralitas dan kebangsaan yang digerakan mahasiswa, bergeser
menjadi pertarungan kekuasaan dan kepentingan kelompok,” tuturnya.
Lebih lanjut Bupati mengatakan, bahwa bukan saja semangat
dan makna kebangkitan nasional yang pupus, tetapi juga kita telah menabur pertarungan
untuk saling merusak dan menciderai, baik dalam pengertian fisik maupun non
fisik dengan mengatasnamakan demokrasi, dan reformasi, sehingga tidak terhitung
kerugian harta, benda, bahkan nyawa sebagai akibatnya. Sebaliknya, gerakan
kebangsaan yang pernah memberikan bukti nilai-nilai kemanusiaan makin
tersingkirkan.
Oleh karena itu, lanjut Bupati, sejalan dengan tema
peringatan Harkitnas ini, yaitu, “Dengan Semangat Kebangkitan Nasional, Kita
Tingkatkan Kesadaran Berbangsa Dan Bernegara Yang Berkarakter, Damai Dan
Berdaya Saing Menuju Masyarakat Sejahtera,” maka kita semua hendaknya menyadari
dan menumbuhkan kembali pemahaman terhadap makna hari kebangkitan nasional
untuk menciptakan perdamaian, meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan,
menjauhkan perselisihan, dan memantapkan bangsa kita sebagai bangsa yang
merdeka, bersatu, berdaulat adil dan makmur.
“Sekaligus berupaya mewujudkan berbagai tuntutan
masyarakat yang senantiasa menghendaki perbaikan pada berbagai aspek kehidupan,
baik ideologi, politik, ekonomi, sosial-budaya dan pertahanan keamanan, maupun
aspek keberlangsungan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, didasari
dengan jiwa serta semangat persatuan dan kesatuan sebagai kekuatan moral dalam mewujudkan harapan masyarakat
serta cita-cita bangsa,” tambahnya.
Bupati juga berharap tema Harkitnas kali ini dapat
dimaknai sebagai media untuk membangun kesadaran kolektif guna lebih meningkatkan etos
kerja, disiplin, kapasitas
moral dan intelektual aparatur pemerintah daerah dalam memberikan pelayanan
publik sebagai gambaran nyata kinerja pemerintah daerah dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat.
Selain itu, saati ini Pemerintah di daerah, juga dituntut untuk lebih meningkatkan
kualitas pelayanan publik yang didukung dengan struktur birokrasi yang tidak
terlalu hierarkis, mekanisme dan prosedur pelayanan transfaran, kesiapan sumber daya aparaturnya,
mengubah mindset para birokrat, kapasitas dan kompetensi pengelola
pemerintahan.
“Hal ini agar dapat lebih mempercepat proses transformasi
pemerintah daerah menjadi pemerintahan yang amanah sebagaimana yang telah
dituangkan dalam misi keempat pembangunan kabupaten karawang yakni meningkatkan
kualitas tata kelola pemerintahan, “ tambahnya. (APANDI G).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar