Negara Diduga Merugi Miliar Rupiah
Pekerjaan Proyek Peningkatan Citorek-Warung Banten Sarat
KKN
WANTARA,
Serang.
INFRASTRUKTUR jalan yang baik
merupakan sarana pendukung lancarnya roda perekonomian, baik di sektor perkotaan maupun
pedesaan. Begitu pula layaknya
jalan yang ada di sekitar tempat di mana kita tinggal jelasnya akan mendongkrak majunya suatu
daerah faktor baiknya
infrastruktur jalan yang ada.
Namun, pola tersebut
bertolak belakang dengan kenyataan yang ada.
Di wilayah Selatan Banten, Kabupaten
Lebak, ruas jalan nasional Cipanas Citorek
sampai Warung Banten, kondisi rusak
parah, sangat memprihatinkan
terlebih lagi ada
kegiatan peningkatan struktur jalan menelan anggaran besar. Peningkatan jalan ruas
Cipanas-Citorek-Warung Gunung, yang
belum lama ini kegiatannya telah dilaksanakan pada 2011 lalu, menelan anggaran Rp,
21 miliar namun
pada pelaksanaan di lapangan proyek
Peningkatan Struktur jalan Citorek Warung Banten, kabarnya hanya menghabiskan Rp.
19 miliar dengan panjang 10 km.
Sumber anggaran disebutkan Ketua LSM
LPHKKN Gustanul Arifin BA dari pusat atau APBN.
Proyek
Peningkatan Struktur
Jalan Nasional oleh Direktorak Jenderal Bina Marga Wilayah II Provinsi Banten, yang baru
usai dikerjakan disebutkan
terindikasi korupsi.
Hal tersebut terkait fakta di lapangan di mana jalan dari
Citorek mulai dari leter S sampai
Warung Banten, sudah rusak parah karena
pengerjaannya tidak sesuai besaran
teknis (bestek) baik volume juga klasifikasi bahan. Tidak mengherankan bila
usianya hanya berkisar 6 bulan tapi sudah rusak parah.
Aktivis masyarakat antikorupsi yang tergabung dalam
Ketua LSM LPHKKN, kini mulai meminta aparat penegak hukum mengusut kasus dugaan korupsi pada proyek ini.
Menurut Gustanul Arifin, bila hal ini
dibiarkan negara mengalami kerugian yang sudah pasti
berdampak kepada kesengsaraan rakyat. “Masyarakat pengguna
jalan terkena imbas atas dugaan
tindak korupsi oleh rekanan dan pejabat negara yang menangani proyek,”
tegasnya.
Hasil investigasi di lapangan baru lalu oleh tim LSM LPHKKN ditemukan kerusakan hampir di setiap ruas jalan Citorek -Warung Banten,
Kabupaten Lebak.
Kasus kerusakan serupa juga diungkapan Kades Desa Citorek, Inus. ”Jalanan yang
kami lihat selesai dibangun pada tahun 2011 lalu, sekarang kondisinya
sudah rusak, berlobang di
sana sini. Padahl, belum
ada setahun. Kami yakin jalan
tersebut sama seperti kondisi semula dalam usia satu tahun,” katanya.
Ditambahkan Kades itu, baru selesai sekitar dua bulan
sudah ada yang rusak. Pekerjaan jalan
di desa kami asal-asalan. Tidak sesuai ketentuan. Kasus ini harus diusut pihak berwenang,”
ungkapnya.
Sementara
Satker Pelaksanaan Jalan Wilayah II Provinsi Banten, maupun PPK
Pasauran-Simpang Labuan-Saketi-Cibaliung, ketika dicoba dikonfirmasi terkesan
menghindar, dihubungi ke telepon genggamnya tidak aktif. (Lela/TH)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar