Jumat, 25 Mei 2012

Kasuistik

Warga Minta Usut Dugaan KKN Terminal Baru Pasar Terpadu

 
Keterangan foto: Ternak Kerbau Menempati  Terminal Baru, Pasar Terpadu
WANTARA, Kota Pandan.
DIPERKIRAKAN Rp.50 miliar uang negara habis membangun Terminal Baru, Pasar Terpadu,  Kecamatan  (Kec) Pandan,  Kabupaten Tapanuli Tengah (Kab. Tapteng).  Namun hasilnya  hanya tempat pengembalaan kerbau, dan lokasi insan  Adam dan Hawa  bercengkerama secara liar. Keterangan sejumlah warga Kab. Tapteng, pembangunan itu harus dipertanggungjawabkan oleh Pemkab. Tapteng, sesuai peruntukan atau tata ruangnya.
 “Jika tidak, program yang dirancang  Bupati Kab. Tapteng  di masa kepemimpinan Drs. Tuani Lumbantobing adalah menghamburkan uang Negara, patut mendapat pemeriksaan dari pihak berwenang dalan pemberantasan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme.  Hampir setiap hari pengembala kerbau berada di Terminal Baru, Pasar Terpadu, tanpa ada mengawasi,” ujar warga.
 Terkait proyek ini,  warga kepada awrtawan WANTARA di Tapteng, meminta supaya mantan Bupati Tapteng, Tuani Lumbantobing dan pejabat terkait proyek diperiksa. Bilamana kemudian terbukti ada tindak KKN di dalamnya, supaya ditempatkan di Rumah Tahanan Negara atau Penjara. Kepada Bupati Tapteng, Raja Bonaran Situmeang, SH.,M.Hum warga meminta supaya dilanjutikan  pembangunan terminal tersebut.
Masyarakat Kec. Pandan, mengenai Terminal Pasar Terpadu mengatakan, sudah diresmikan bupati masa kepemimpinan Tuani Lumbantobing. Diharapkan pada masa kepemimpinan Raja Bonaran Situmeang  dapat mewujudkan janjinya saat kampanye membongkar kasus korupsi yang ada di Tapteng era bupati Tuani Lumbantobing. “Gandenglah Komisi Pemberantasan Korupsi membersihkan pejabat Kabupaten Tapanuli Tengah yang terlibat korupsi. Jika itu dapat ditepati Raja Bonaran Situmeang terpujilah namamu sebagai putra Kabupaten Tapanuli Tengah. Warga mengharapkan tindakan membasmi para koruptor,” pinta warga Kec. Pandan, kepada WANTARA di Tapteng.
Dugaan korupsi mantan Bupati Kab. Tapanuli Tengah, pada pembangunan Terminal baru, Pasar Terpadu,  berkisar Rp. 50 miliar pada  pembangunan jalan penghubung Aek Horsik, Terminal Baru Pasar Terpadu yang diperkirakan menelan biaya ratusan miliar rupiah. Selain itu, juga pada pembangunan Asrama Haji,yang menelan biaya sekitar lima puluh miliar. Ditambah lagi pembangunan Patung Anugerah di Bukit Anugerah (Sitonong), Desa Bonan, Dolok, Kec. Sitahuis, Kab.Tapanuli Tengah, sekitar Rp. 70 miliar, Pembangunan Tempat Pelelangan Ikan, di Labuhan Angin, Kec. Tapian Nauli, Kab. Tapteng, puluhan miliar rupiah. Atas  dasar itu, kata warga Bupati Raja Bonaran Situmeang patut menggandeng KPK untuk mengusut tuntas kasus korupsi di Kab. Tapteng. (H.04).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar