Komnas
HAM Dan Kompolnas Minta Mabes Polri Usut Tuntas
Penembakan Tersangka Di Polsek
Tambun Diduga Terencana
Foto jenajah,Tak seorangpun tau bahagian mana yang
tertembak hingga Ilan Als Geng di kebumikan
WN-Bekasi
Pernyataan Kapolsek Tambun Kompol Andri Ananta Yudhistira Sik “dua tersaka terpaksa di tembak mati karena melawan saat akan ditangkap”, sepertinya
perlu di cermati dan diselidiki sebab diduga pernyataan tersebut merupakan
pembohongan publik. Hal ini bukan tidak beralasan mengingat salah seorang
tersangka yang di tembak mati tersebut sebenarnya tidak melakukan perlawanan
saat akan di tangkap, bahkan Ilan Als Gepeng saat ditangkap koperatif sehingga
tidak di Borgol.
Dari penelusuran WN dilokasi penangkapan diperoleh
informasi, Ilan Als Gepeng ditangkap tanpa perlawanan oleh 5 (lima) orang
anggota Polisi yang datang menggunakan
Mobil Kijang Warna Merah pada Kamis (12/4-2012) pukul 07.30 Wib, saat
sedang sarapan pagi.
Polisi yang melakukan penangkapan tersebut tidak menunjukkan
Kartu Tanda Pengenal serta tidak membuat Berita Acara Penagkapan maupun meminta
tanda tangan pemilik rumah serta aparat maupun warga setempat, sehingga berita
penangkapan tersebut menjadi simpang
siur.
Ironisnya kematian kedua tersangka yang ditembak tersebut
tidak segera beritahu kepada kelurga maupun aparat pemerintahan setempat ,sehingga
terkesan disembunyikan, yang santer dibicaran dikalangan masyarakat dengan
sebutan sengaja digelapkan. Keluarga mengetahui kondisi dan keberadaan kedua
mayat tersangka melalui penelusuran karena merasa curiga ketika melihat
pemberitaan di Metro TV dan mengenal pelaku lainnya sebagai teman keduanya.
Yang lebih miris lagi, tidak satupun anggota kelurga yang
diperkenankan melihan kondisi kedua mayat tersebut sampai pada saat penguburannya,
sehingga tidak ada yang mengetahui bagian mana yang tertembak hingga keduanya
meninggal dunia, Demikian juga lokasi penembakan, tidak ada seorang pun yang
tau lokasi penembakan yang sebenarnya.
Dari sumber yang layak dipercaya WN mendapat keterangan bahwa
setelah penangkapan kedua tersangka yang mati tersebut sempat diturunkan di
salah-satu hotel di bilangan Tambun, sehingga yang dibawa oleh petugas ke
Mapolsek Tambun hanya dua orang.
Beberapa tokoh masyarakat Tambun Khusunya Mangun Jaya
mengharapkan Komnas Ham dan Kompolnas
meminta penembakan tersebut di usut tuntas olah Mabes Polri karena
penembakan tersebut diduga dilakukan dengan rapih dan terencana yang bertujuan
memutus mata rantai Curanmor tersebut. Hal ini ujar salah seorang tokoh masyarakat, tersebut mengingat rencana penangkapan terhadap keempat
tersangka telah sering dibicarakan para Polisi pada saat melakukan pengamanan
Pilkada Kab. Bekasi disekitar Kelurahan Mangun Jaya beberapa waktu yang lalu.
Ketika WN Konfirmasi kepada Kapolsek Tambun melalui Surat
Nomor : 35/PR-MWN/K/IV/2012, tidak mendapat respon dan tanggapan, bahkan
beberapa penyidik coba melarang keluarga untuk memberikan keterangan dengan
alasan Wartawan ,Warta Nusan tara adalah orang Korea. Provokasi ini diduga
dilakukan untuk menutupi kebenaran yang sesungguhnya.Tim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar