Rabu, 11 April 2012

Analisis


JADI SARANG OKNUM KAPITALIS DAN NEOKOLONIS
KARAWANG KOTA SEJARAH AKAN JADI TANGISAN PARA PAHLAWAN


R.IMAM.SAPRUDIN,SH Aktivis (HAM,LSM,LBH,dan PERS)
WN-KARAWANG
Karawang adalah suatu daerah yang sangat bersejarah,dimasa abad 16 masehi menjadi sentral atau pusat penyebaran agama islam yang waktu itu dipimpin oleh Syeh Maulana Yusuf atau lebih dikenal dengan sebutan Syeh Qurotul Ain (Syeh Quro-Red),konon pada masa itu dibawah kekuasasan kerajaan pajajaran yang nama rajanya Jaya Ningrat (Prabu Siliwangi-Red), sebelum Wali Songo berkiprah (abad 17). Salah satu peninggalannya Seperti Mesjid Agung yang terletak dikampung Kaum kelurahan karawang kulon kecamatan Karawang Barat, yang sayangnya peninggalan sejarah tersebut tidak dilestarikan(punah) sekarang telah berganti menjadi Mesjid yang megah didepan Alun-alun Karawang, dan masih ada peninggalannya dikampung Pulo Bata, Kecamatan Lemah Abang wadas sebuah makam yang sampai saat ini masih rame dikunjungi masyaraakat untuk berjiarah dengan tujuan mendoakan,tidak sedikit yang meminta keberkahan dari keramatnya walau harus salah itikad.
                Berlanjut seiring perkembangannya jaman dimasa penjajahan Kolonial Belanda dan Jepang terjadi lagi sejarah yang tidak bisa kita lupakan Saat terjadinya penculikan Bung Soekarno dan Bung Hatta yang dilakukan oleh para pemuda PETA pada tanggal 16 Agustus 1945,mendesak untuk Memproklamirkan Kemerdekaan RI Yang tepatnya didaerah Bojong Rengas Dengklok Kecamatan Rengas Dengklok. Sehingga pada tanggal 17 Agustus 1945 hari jumat jam 10 wib Proklamasi dikumandangkan dilapangan IKADA pegangsaan Timur Jakarta yang ahirnya Indonesia Menjadi Negara Merdeka,sekarang disebut dengan NKRI (Negara kesatuan Rebuplik Indonesia).
               
Setelah kemerdekaan diraih oleh NKRI,Masyarakat bisa merasakan kebebasan dari tekanan dan bisa berkarya sesuai niat,minat serta kemampuannya, dengan mengembangkan Ekonomis, Politis, Pendidikan,Seni dan Budaya, dari hasil Pertaniannya Karawang sehingga mendapat julukan Kota lumbung Padi dengan memberi kontribusi untuk tingkat Nasional 33 % dan untuk Provinsi jawa barat 67%.Di bidang  Kesenian yang namanya Jaipong diterima ditengah masyarakat luas dan membudaya sehingga mendapat sebutan kota goyang karawang.
                Mencermati,menganalisa serta mengambil kesimpulan dari Sejarah tersebut bahwa kabupaten karawang adalah daerah yang sangat bersejarah,baik dari segi Patriotis,Politis,Ekonomis,Seni dan Budaya, Maka wajar Kabupaten Karawang ini dijadikan Sentral Pembangunan NKRI, seperti yang lagi diwacanakan akan dibuatnya pelabuhan mulai dari pakis jaya sampai Muara ciparage bahkan ada wacana pula akan dibuatnya Bandara internasioanal, dari hal itu tidak menutup kemungkinan setelah ada sarana perhubungan laut,darat dan Udara menjadi salah satu syarat Normatif Untuk dijadikan Pusat ibu kota Negara.
Apa mungkin impian ini akan tercapai atau terwujud kalau Semuanya belum dipersiapkan dengan maksimal?....,Karena untuk mencapai hal tersebut kita masyarakat Karawang harus siap baik secara moral maupun secara SDM (Sumberdaya manusia),sebab dalam setiap perubahan pasti ada imbas yang menjadi indikasi dan implikasi, akan berdampak Negatif terutama ke masyarakat kecil atau Lemah terutama angka anarkis dan Arogansi meningkat,yang akhirnya semua akan merasakan kerugian tersebut.
Apalagi Saat sekarang,jangankan Masyarakat karawang yang sangat Kultural dalam SDMnya, untuk Pemerintahnya saja baik Eksekutif,Legeslatif maupun Yudikatif sangat perlu sekali penertiban kedisiplinan secara maksimal dalam menjalankan Tupoksinya,karena banyak Oknum Pemerintah mengatas namakan jabatan atau kedudukan untuk kepentingan individunya,baik dalam bersikap,sifat maupun perbuatan,seolah mereka tidak paham akan Etika dan Estetika. Padahal sangat memahami dan tahu tapi kenapa sering mengabaikannya?......,diantara mereka berpenampilan seakan Idealis pada kenyataan lebih Rusak dari masyarakat yang Awam,lebih mementingkan diri sendiri dan kelompoknya dengan berpikir bagaimana mendapat harta yang banyak dan Asesoris yang mewah dan gemerlap walau harus menjual hati nurani dan kenyakinan.
Seharusnya Pemerintah memberikan Pengayoman,Pelayanan, Binaan yang Sangat Maksimal kepada masyarakat sesuai TUPOKSI dan Kapasitasnya masing-masing,agar masyarakat bertambah meningkat SDMnya dan tumbuh kesadaran yang tinggi untuk mentaati aturan yang telah dibuat dan disyahkan oleh Pemerintah,karena masyarakat juga berperan penting dalam segala pembangunan Sesuai dengan PP(Peraturan Pemerintah) No.68 tahun 1999,Tentang Peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan Negara dan sebagaimana yang sering kita dengar dari para Alim Ulama Hubbul Wathon Minal iman yang artinya Mencintai dan mengabdi kepada tanah Air merupakan sebagian daripada Iman,bahkan Bapak Soekarno selaku Presiden RI Pertama pernah memberi Amanah dengan bahasa Pembakar Semangat  Jiwa Patriotisnya,”Bangsa yang Besar adalah yang Anak bangsa (Rakyat) yang mau menghargai Perjuangan Para Pahlawannya,bukan merusak dan menodai Tanah Air tercinta ini, Maka dari itu Kami selaku masyarakat karawang (Putra daerah) Sebagi anak bangsa  berharap dan menghimbau kepada pemerintah tersebut diatas,agar memberi Contoh serta toladan kepada masyarakat untuk mencintai tanah air ini dan mentaati Aturan Hukum yang telah dibuat dan disyahkan,jangan sampai memberi contoh yang buruk,karena Pribahasa Mengatakan Guru kencing berdiri secara otomatis Murid akan kencing berlari,Produk Atur ini bukan hanya untuk masyarakat Kecil dan Lemah saja,Mari kita Tegakkan Supremasi Hukum dan ciptakan Karawang Kondusif,Aman,Nyaman untuk menuju adil,makmur dan Sejahtera Sesuai harapan kita bersama.
Penulis adalah
Wartawan Warta Nusantara dan aktifis LSM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar