BNN Garut Temukan Potensi Duta Anti Narkoba – HIV/AIDS
>>>>>>>>> Ana Subakat/Asep Wahyu
WNGarut-Kepala Seksi Pencegahan “Badan Narkotika Nasional” (BNN) Garut, Syam Sumaryana, SH, MH bersama Kasubag T.U, Hidayat berhasil menemukan dan menggali potensi murid SMAN 17 Garut, Septi Ahmad Mulyadi sebagai duta anti Narkoba – HIV/AIDS.
Murid kelas XII IPS I tersebut, pada 2011 meraih penghargaan juara pertama “Individual Award” dalam program “I Wanna Live”, antara lain diselenggarakan Chevron, Media Indonesia serta “Yayasan Cinta Anak Bangsa” (YCAB).
Dia dinilai berhasil memberikan pemahaman bahaya peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba, dampak HIV/AIDS, serta upaya nyata pencegahannya kepada sekurangnya 4.200 murid perwakilan pelajar se Kabupaten Garut.
Bahkan pada 2010, secara berkelompok mendatangi setiap sekolah menyosialisasikan bahaya barang haram tersebut, mempresentasikan bahaya dan pencegahan penyalahgunaan narkoba kepada sekurangnya 5.200 murid, ungkapnya kepada Garut News, Sabtu.
Kasi Pencegahan BNNK, Syam Sumaryana, sangat mengapresiasi potensi Septi Ahmad Mulyadi, sehingga diagendakan diikutsertakan pelaksanaan bidang “Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba” (P4GN) di daerahnya.
Kepada aparat BNNK Garut, Septi Ahmad Mulyadi juga bisa menunjukan kepiawaian berkomunikasi, percaya diri serta mahir mempresentasikan bahaya penyalahgunaan setiap jenis narkoba serta prekursor.
Dia berobsesi kelak bisa menjadi aparat Kedutaan Besar, sehingga kini semakin memfasihkan kemahirannya berbahasa Jepang, ungkap anak ketujuh dari 13 bersaudara, putra pasangan suami-istri Ade Sholeh(57) dengan Ny. Siti(50), warga Perum Bumi Melayu Asri.
Sedangkan ketertarikannya menjadi Duta Anti Narkoba – HIV/AID, karena sangat miris serta prihatin kerap banyak menyaksikan anak di bawah umur, seusia murid SMP bahkan SD, yang mengisap rokok atau merokok.
Padahal diawali dari kebiasaan mengisap rokok, kemudian kecanduan ini bisa terus beranjak mencoba mencicipi, selanjutnya kecanduan beragam jenis narkoba, si barang haram itu, tegasnya.
Dia katakan kengeriannya, saat mendatangi seorang pecandu narkoba di Sukabumi yang mengalami sakaw/wakas, pemakai itu sambil berteriak mengaku sangat sakit merasakan seperti kuku jari tangannya dicabut perkakas tang.
Karena itu, Septi Ahmad Mulyadi berencana secara bertahap dan terukur, menyosialisasikan bahaya penyalahgunaan narkoba, kepada murid SD dan SMP pada setiap sekolah di Kabupaten Garut, karena seusia mereka kini semakin rawan penyalahgunaannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar