Inter Delta Tetap Menjaga
Pertumbuhan Usaha
WANTARA,
JAkarta
PT. INTER DELTA adalah perseroan
yang menjual kertas cetak foto, foto film, bahan kimia dan lainnya. Pada tahun
2010 manajemen telah mengambil langkah strategis melalui konvensi hutang menjadi
saham. Keputusan melakukan konversi ini memberikan dampak positif bagi kinerja perseroan
di tahun 2011.
Pada tahun 2011 penjualan sebesar Rp.
110,06 miliar atau naik sebesar 35,15 persen dibanding tahun sebelumnya. Kontribusi terbesar dari penjualan tahun 2011
ini, adalah penjualan kertas foto mencapai Rp. 64,34 miliar atau 58,4 persen
dari total penjualan.
Jika dibandingkan dengan tahun lalu,
penjualan ini naik 185,49 persen. Kunci peningkatan penjualan di segmen ini adalah
kontinuitas ketersediaan barang.
Kontribusi ke dua terbesar adalah penjualan
film, sebesar Rp. 23,4 miliar atau 21,27 persen dari total penjualan. Penjualan
mengalami penurunan 20,48 persen dibandingkan penjualan tahun lalu. Persaingan harga
dan perkembangan teknologi penyebab penurunan penjualan segmen usahaini.
Kontribusi penjualan bahan kimia dan segmen lainnya adalah 9,23 persen dan 11 persen dari total penjualan tahun
2011.
Pertumbuhan ekonomi nasional
diperkirakan mencapai 6,5 persen tahun 2011. Tahun 2010 lalu mencapai 6,1
persen. Tingkat inflasi 2011 adalah 3,7 persen lebih rendah dari 2010 sebesar 6,96 persen.
Nilai tukar 2011 adalah Rp. 9.068 per 1 USD dibanding 2010 adalah Rp. 8.991 per
1 USD.
Pada 2011 beban biaya penjualan
umum dan administrasi mengalami kenaikan sebesar Rp. 1,7 miliar atau sebesar
11,47 persen. Peningkatan penjualan dan laba kotor yang lebih besar
dibandingkan kenaikan biaya tahun 2011 ini mengakibatkan kenaikan laba
konprehensif perseroan dari Rp. 1,99 miliar tahun 2010 menjadi Rp. 6,28 miliar
tahun 2011, atau naik sebesar Rp. 4,28 miliar.
Penjualan perseroan pada 3 bulan
pertama tahun 2012 naik sebesar 25,89 persen atau sebesar Rp. 4,16 miliar
dibanding periode yang sama tahun 2011. Kenaikan penjualan secara total
didukung oleh naiknya penjualan kertas cetak foto, sedangkan penjualan film foto
turun sebesar Rp. Rp. 2,5 miliar atau 53,27 persen dibanding tahun lalu.
Peluang dan tantangan selalu
terbuka setiap tahun, pertumbuhan ekonomi 2012 sekitar 6,3 – 6,7 persen,
sedangkan inflasi diperkirakan sebesar 4,5 persen.
Manajemen tetap berharap stabilitas
perekonomian nasional tetap terjaga, di tahun 2012 ini, sehingga kondusif untuk
pengembangan usaha. Perseroan akan tetap melanjutkan program-program usaha
seperti perkembangan teknologi dan perubahan harga. Jadi perseroan akan lebih
siap dan lebih mempunyai daya saing yang semakin kuat. (Rose Lenny).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar