Karawang
Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia
Dan Tanpa Tembakau
WANTARA, Karawang
Sebagai
salah satu upaya mewujudkan kelestarian lingkungan hidup serta mengurangi dampak
bahaya rokok, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang, menggelar Peringatan Hari Lingkungan Hidup
Sedunia dan Hari Tanpa Tembakau berlangsung bersamaan dengan Senam Pagi PNS di
Lapang Karang Pawitan.
Dalam sambutannya, Bupati
Karawang mengatakan, rokok merupakan salah satu penyebab gangguan kesehatan
yang berkembang sangat pesat di dunia. Berdasarkan
data Wold Heart Organisation
(Organisasi Kesehatan Dunia) atau WHO, dalam setiap 10 detik terjadi satu kasus
kematian akibat rokok. Secara keseluruhan
terdapat 4,9 juta kematian setiap tahunnya. Sebanyak 70 persen dari jumlah tersebut terjadi di negara berkembang,
termasuk di Indonesia.
Rokok adalah produk berbahaya
yang mengandung zat adiktif dapat menimbulkan ketergantungan karena di dalam rokok
terdapat 4.000 bahan kimia berbahaya yang 43 di antaranya merupakan zat karsinogenik
yang dapat menimbulkan kanker, darah tinggi dan stroke. Merokok berarti memasukkan
bahan-bahan berbahaya ke dalam tubuh kita.
Hal yang membuat miris, meski
rokok sudah diketahui bahayanya, tapi masih banyak orang yang tetap merokok. Bahkan data
perokok cenderung meningkat serta tanpa mengenal
batasan usia. Mulai dari pelajar sekolah dasar sampai dengan usia lanjut. Pada tatanan
masyarakat kondisi tersebut, diperlukan upaya optimal untuk mengurangi dampak buruk
akibat rokok. Fakta mengungkapkan, sulit secara mutlak mengharuskan masyarakat tidak
merokok.
Dan harus diakui, di
balik kasus kesehatan yang ditimbulkan
rokok, ada ditemukan sisi positifnya. Sebab rokok memberikan kontribusi signifikan
terhadap keuangan negara. Khususnya bidang perindustrian dan ketenagakerjaan.
Industri rokok adalah dalam posisi penting dalam hal kontribusi pendapatan Negara
(Pemerintah Pusat dan Daerah).
Sehubungan dengan tema peringatan
hari tanpa tembakau sedunia tahun ini, yakni; Ciptakan Kawasan Tanpa
Rokok Di Berbagai Tatanan, adalah
merupakan sebatas kebijakan pembatasan tempat (area) untuk merokok
sebagai alternatif terbaik mengurangi dampak
buruk merokok.
Kaitan dengan hal itu, Pemerintah
Daerah melalui Dinas Kesehatan, Kab. Karawang, sedang menyusun rancangan peraturan daerah
tentang kawasan tanpa rokok. Hal ini dinilai sebagai langkah strategis, bijak dan efektif
melindungi kesehatan masyarakat Karawang dari bahaya rokok. Hal itu mengacu pada
UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, khususnya pasal 115 menyatakan, kawasan
tanpa rokok antara lain: fasilitas pelayanan kesehatan; tempat proses belajar mengajar; tempat anak bermain;
tempat ibadah; angkutan umum; tempat kerja,dan tempat umum serta tempat lain
yang ditetapkan.
Peringatan hari lingkungan
hidup se-dunia mengambil tema “Ekonomi Hijau: Ubah
Perilaku, Tingkatkan Kualitas Lingkungan” mengandung makna betapa pentingnya melakukan
perubahan paradigma dan juga perilaku kita untuk senantiasa menampatkan aspek
kelestarian dan perlindungan lingkungan hidup dalam setiap aktivitas pembangunan
maupun perkonomian.
Ekonomi hijau itu sendiri sedikitnya terdiri dari
empat unsur yaitu : 1. Pengentasan kemiskinan,
2. Pekerjaan yang layak, 3. Pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan, 4. Internalisasi aspek kelestarian dan perlindungan
lingkungan hidup dalam setiap aktivitas pembangunan. Hal ini sesuai arahan Presiden RI yang
menentukan arah pembangunan dengan empat pilar utama yakni : pro poor, pro jobs, pro growth dan pro
environment.
Dengan demikian, ekonomi
hijau ditujukan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dan kesejahteraan sosial
sekaligus dimaksudkan untuk mengurangi resiko kerusakan lingkungan. Dasar
dari pelaksanaan ekonomi hijau tidak terlepas dari konsep pembangunan berkelanjutan
dengan tiga pilar utamanya yakni ekonomi, sosial dan lingkungan hidup. Dalam
konteks pembangunan daerah Kab. Karawang, konsep ekonomi hijau juga telah kitau
payakan dan laksanakan yang tercermin melalui misi ke lima yakni “meningkatkan daya dukung
dan daya tamping lingkungan hidup”.
Dalam laporannya Plt.
Asda II H. Acep Djamhuri mengatakan, permasalahan lingkungan hidup semakin hari semakin
meningkat, mulai dari pencemaran air, udara, limbah B3, hingga efek perubahan iklim dan pemanasan global yang
disebabkan dari kegiatan industri maupun domestik yang tidak dikelola secara
baik.
Untuk itu, melalui peringatan kali ini, kami mengajak
semua unsur masyarakat untuk turut berpartisipasi aktif dalam memperbaiki
kualitas lingkungan di sekitar kita. hal ini sejalan dengan tema peringatan
hari lingkungan hidup tahun 2012 yaitu “green economic :
does it include you” yang
disesuaikan dengan konteks Indonesia
menjadi “ekonomi hijau : ubah perilaku, tingkatkan
kualitas lingkungan”.
“Pada
kesempatan ini juga saya melaporkan ada beberapa industri yang berpartisipasi
aktif dalam peningkatan kualitas lingkungan melalui kegiatan penghijauan, di
antaranya : Group Astra, Pertamina onwj, FIF, Auto 2000 dan Isuzu astra motor dan PT. Puji Tecnica Indonesia yang bekerjasama dengan SMK Negeri 1 Karawang,
serta beberapa perusahaan yang telah menyumbangkan pohon yaitu : PT. Miyuki, PT. BMJ, PT. Asama, PT. Mitra Mukim
Mandiri, PT. Mitra Karawang
Jaya, PT. Surya Cipta
Swadaya, PT. Pindo Deli
II, PT. Cipta Persada,
PT. Finance dan PT. Asahimas Flat
Glass,” ungkapnya.
Selanjutnya, kami juga telah melakukan lomba pengelolaan
kantor kelurahan yang berwawasan lingkungan, sebagai cindera
mata dan penghargaan kami berikan kepada : juara I Kelurahan Palumbonsari
dengan nilai 548,8 point ; juara II Kelurahan Tanjung Mekar,
dengan nilai 524,0 point dan juara III Kelurahan Adiarsa
Timur, dengan nilai 522,5 point.
Dalam kesempatan itu diterangkan, Kab. Karawang, mendapatkan alokasi bantuan dari APBN serta APBD Provinsi sebanyak 739 hand tractor, sejumlah pompa air serta power prease untuk kegiatan optimalisasi lahan dan pengembangan system of rice intensification, yang kesemuanya akan diserahkan kepada kelompok-kelompok tani yang ada di Kab. Karawang.(Octav)
Dalam kesempatan itu diterangkan, Kab. Karawang, mendapatkan alokasi bantuan dari APBN serta APBD Provinsi sebanyak 739 hand tractor, sejumlah pompa air serta power prease untuk kegiatan optimalisasi lahan dan pengembangan system of rice intensification, yang kesemuanya akan diserahkan kepada kelompok-kelompok tani yang ada di Kab. Karawang.(Octav)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar