Analisa Harapan, Kenyataan, Keinginan Mereka Jadi
Walikota Bekasi
Oleh : Luftisar
Penulis Ketua OKK Satria Gerindra Kota Bekasi
WANTARA,
Bekasi.
Pemilihan walikota tinggal sekitar 6 bulan lagi, tepatnya 16 Desember 2012,
Masing-masing partai sudah mengeluarkan kandidatnya untuk bertarung
memperebutkan orang No. 1 Kota Bekasi. Calon
independen sudah mulai tampil lebih awal, tak ketinggalan dari kaum wanita-nya juga sudah
mulai unjuk diri.
Sebelum kita bahas calon-calon
walikota, ada baiknya kita tengok dulu posisi partai yang ada di DPRD. Partai Demokrat menempatkan 14 orang legislatif,
berarti 1 fraksi. Partai
Keadilan Sejahtera menempatkan 10 orang legislatif, PDI menempatkan 8 orang
dewan berarti 1 fraksi, sedangkan Partai Golkar ada 6 orang dewan, Partai
Gerindra 3 orang dewan. (Golkar Gerindra 1 Fraksi), kemudian PAN 3 orang dewan,
PPP 2 orang dewan, PKB, PBB, Hanura, PDS masing-masing 1 orang dewan, partai
partai kecil tersebut mereka 1 fraksi yaitu fraksi GBB, sebenarnya Gerindra
dulu bergabung dengan
fraksi GBB, kemudian keluar bergabung dengan Golkar.
Di sini terlihat posisi Partai
Demokrat, PKS, PDI, bisa mengeluarkan calon tanpa koalisi sedangkan Golkar harus berkoalisi, pertanyaannya dengan siapa ?
Bicara peluang semua bisa maju,
tapi bicara menang kita harus lihat semua dulu, dari berapa aspek, karena
mencari pemimpin sulit-sulit gampang, tapi walikota yang bisa mengemban amanah
rakyat Kota Bekasi tidak mudah.
Kota Bekasi Kota No.9 Metropolitan, multi etnis, agama, pluralism, penyanggah ibu Kota
Jakarta.
Di sini lah
kita perlu walikota yang cerdas, moderat, tidak korup, dan beriman, dan bisa
mempersatukan warga yang berbeda. Dari spanduk ataupun baliho-baliho yang ada
di jalan raya, terlihat calon yang masa lalu
nya bermasalah atau punya kasus, menurut saya lebih baik mundur secara teratur
daripada kalo jadi nanti bisa menimbulkan preseden buruk bagi Kota Bekasi.
Pasca penahanan Mochtar Muhammad (M2), karena kasus korupsi ini jadi pelajaran
berharga bagi calon yang mau maju menjadi Walikota. Karena kasus ini menjadi efek domino, kalau saja
M2 bernyanyi, ada yang akan menyusul ke Hotel Prodeo alias Penjara.
Ya sekarang calon-calon mulai membangun
komunikasi sesama calon
atau dengan kelompok yang mempunyai komunitas massa, lobi-lobi antar partai sedang berlangsung. Mari
kita perhatikan calon dari Partai Demokrat, ada H, Andi Zabidi ( Ketua DPRD ),
Awing Asmawi, Ronny Hermawan, belum tau siapa yang
akan direkomendasikan dari Partai Demokrat, Andi Zabidi atau Ronny. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ada 5 calon yang
tampil Chaeruman J Putro, Sutriyono , Nursupriyanto, Hery Koeswara, Ahmad
Saikhu, Sekarang menyusut tinggal 3 orang, dan mengerucut lagi tinggal dua.
Dari hasil pemantauan di
lapangan, Sutriyono (Wakil Ketua DPRD) lebih berpeluang karena dia bisa
diterima semua golongan, orangnya masih muda, aktif, Islam
moderat, di kalangan aktivis LSM,
wartawan dia cukup dikenal.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuang (PDIP) Hj.
Sumiati MM , Tumai, Anim Imanudin, Ketum
PDIP Megawati Soekarno Puteri belum
menunjuk siapa. Dari informasi R. Diah Pitaloka maju ke Bekasi, Seandai ia
gagal ikut pemilihan Gubernur Jawa Barat.
Menurut pengamatan saya Anim
lebih cocok menjadi orang ke 2. Dia bisa menawarkan kepada Warga Bekasi Ekonomi
Kerakyatan, dan asli orang Bekasi. Peluangnya lebih baik. Kenapa tidak orang pertama, karena kita tahu Ketua DPC PDIP M2 Ditahan kasus korupsi lebih baik Anim B2,
karena B1 akan menjadi sorotan masyarakat
Bekasi. Partai Gerindra ada 6 orang yang mengikuti konvensi internal plus 1 orang non konvensi yaitu H. Warmin SH.
Mereka Ibnu Hadjar Tanjung ,
David Taga , H, Marhaban, Ny. Dial Hasan, Hedi Yustaja, M, Dian keganjal kasus
Asusila, terlepas benar atau tidak, citranya jadi jelek. Tapi sampai hari ini belum ada keputusan Dewan
Pembina Partai Gerindra merekomendasikan siapa yang bakal maju. Partai Amanat Nasional (PAN) yang tampil H. Agus
Rohadi, Abdul Muin Hafied, Zubaidi Asnan.
Partai Persatuan Pembangunan
(P3) M.Said, dari Partai Kebangkitan Bangsa A. Ushtuchri, Partai Bulan Bintang
H. Mustofa. Sebenarnya Calon dari Partai Kecil, Pilkada ajang sasaran antara
untuk memperkuat atau memperjuangkan basis dukungan dalam mencapai kursi DPR RI
atau DPRD tingkat 1, Tahun 2014 nanti.
Mereka paham sekali, tidak
dapat maju tanpa koalisi
dengan Partai Besar lainnya. Kalaupun memaksakan kehendak cost (biaya)
politiknya cukup besar, lebih baik dipinang, tapi siapa yang mau minang ?
Rata-rata yang maju dari Partai
Kecil ini adalah orang Bekasi asli, seandainya
H. Rahmat meminang mereka hasilnya Bekasi Pasangan Bekasi, yang diperlukan
sekarang Kota Bekasi pemimpinnya Islam yang moderat berpasangan dengan
Nasionalis yang memiliki wawasan kebangsaan dan nantinya membela rakyat dan
diterima semua golongan, sebaiknya
kombinasi orang luar Bekasi dengan Bekasi Asli, hasilnya akan lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar