Jumat, 25 Mei 2012

Opini Kejamnya Dunia


Hakim Mengaku Diperas Selingkunya Saat Hendak Bertobat
WANTARA, Bekasi.
            Baru kusadari betapa besar dosa dan kesalahan yang selama ini  kulakukan terhadap anak dan istri serta sanak  keluargaku. Saya seorang hakim yang semestinya harus menjadi contoh dan panutan, malah berperilaku tidak terpuji. Menerobos jalan sesat penuh dosa selingkuh dengan kaum Hawa hanya untuk sekedar memenuhi hasrat dunia  gelap yang sebenarnya aku  mengerti kelak berbuah penderitaan atau kesengsaraan, dan ragam cemohan.
            Sekian lama aku menghianati janji setia yang kulontarkan lantang di hadapan orangtua dan segenap keluargaku ketika aku menikah dengan sorang gadis Putri Raja  dari Sumatera Utara, di salah  satu  Gereja, (kini Putri Raja tercinta dan tersayang itu adalah ibu dari anak-anakku)  berapa tahun lalu.  Demikian inti sari yang dapat dirangkumkan penulis berdasar surat  Hakim aktif berinisial SMOSSH pada suratnya yang diterima Redaksi WANTARA dari  keluarga serumpunnya.
            Perlu dipahami bahwa sesungguhnya tidak ada niat setitik pun mengurai kisah ini untuk tujuan seperti yang baru saja menerpa anda (SMOSSH) oleh oknum pekerja media yang mengkalim dirinnya sebagai  kelompok tertentu.  Kecuali sekedar menunjukkan jatidiri dengan makna; ke depan masih panjang tapak yang terlalui, dan di sana  atas dasar teori kemungkinan yang umum  tanpa tersadari kita ada dalam kebersamaan itu. Lalu, kita sudah seperti apa dan bagaimana?
            Betapa mirisnya hati ketika membaca surat Hakim SMOSSH yang kuterima dari seorang saudara serumpunnya manakala menemukan penuturan “polos” menerangkan wanita selingkuhannya berinisial SidS menggandakan foto bugil Hakim SMOSSH. Dan alasan karena khawatir foto seronok itu bakal beredar luas di dunia maya, lalu memberikan sejumlah uang berulangkali kepada SidS.
Apa iya anda Hakim yang bermaksud mau bertobat atau hanya sekedar pernyataan belaka? Berpaling ( takut) kepada Putri Raja?  Makna kata bertobat berdasar ilmu yang pernah kudapat saat masih kuliah adalah; menyesal dan berniat hendak memperbaiki (perbuatan yang salah dan sebagainya);  kembali kepada Tuhan atau agama (jalan) yang benar.
Bukankah ciri orang yang bertobat mengakui perbuatan dan mempertanggungjawabkannya? Ataukah persoalan kamu berdua  (SMOSSH versus SidS) lebih tepat disebut  sudah tidak nyaman lagi kasmaran-nya? Kenapa kini  saling serang di depan para wartawan, saling ancam cari kelemahan galang kekuatan, ancam saling lapor.  
Drastis berbeda jauh dibandingkan  pola terdahulu yang saling serang  jauh dari  keramaian nan rapi mengejar nikmat bersama (berdua). Sang Hawa menyambut ladangnya yang penuh lalang dibersihkan lalu ditanami pisang oleh Adam. (bersambung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar